Grogi atau nervous seringkali menghampiri tanpa undangan. Momen yang
paling terasa adalah pada saat akan melakukan presentasi, wawancara
kerja, menemui atasan, atau memasuki lingkungan kerja baru. Catatan
kecil ini tidak akan focus pada salah satu proses tersebut melainkan
ingin menawarkan sejumlah tips kecil untuk menenangkan diri.
Mengatur nafas. Coba ingat-ingat, bahwa grogi juga salah satu bentuk kepanikan dalam level lebih ringan. Perasaan cemas dan panic ini memicu adrenalin yang menyebabkan kita bernafas lebih pendek, cepat dan tidak teratur. Cobalah untuk menarik nafas lebih panjang dan dalam. Proses ini akan mensuplai oksigen ke otak lebih baik (teratur) dan melambatkan irama tubuh. Ini sebetulnya trik motorik untuk menenangkan dan meyakini secara fisik bahwa kita bisa lebih tenang. Contoh kecil lainnya ketika grogi adalah suara kita terasa bergetar, hal ini sebenarnya disebabkan oleh nafas yang tidak teratur. Latihlah ketrampilan kecil ini setiap saat, tidak hanya menjelang presentasi atau saat melakukan presentasi, melainkan saat Anda merasa kesal atau panic, seperti terjebak di tengah kemacetan atau menunggu rekan untuk pertemuan, dsb.
Mengatur nafas. Coba ingat-ingat, bahwa grogi juga salah satu bentuk kepanikan dalam level lebih ringan. Perasaan cemas dan panic ini memicu adrenalin yang menyebabkan kita bernafas lebih pendek, cepat dan tidak teratur. Cobalah untuk menarik nafas lebih panjang dan dalam. Proses ini akan mensuplai oksigen ke otak lebih baik (teratur) dan melambatkan irama tubuh. Ini sebetulnya trik motorik untuk menenangkan dan meyakini secara fisik bahwa kita bisa lebih tenang. Contoh kecil lainnya ketika grogi adalah suara kita terasa bergetar, hal ini sebenarnya disebabkan oleh nafas yang tidak teratur. Latihlah ketrampilan kecil ini setiap saat, tidak hanya menjelang presentasi atau saat melakukan presentasi, melainkan saat Anda merasa kesal atau panic, seperti terjebak di tengah kemacetan atau menunggu rekan untuk pertemuan, dsb.
Minum air (putih).
Adrenalin juga dapat menyebabkan mulut terasa kering sehingga lidah
terasa/menjadi kelu. Bisa juga merambat pada kerongkongan yang terasa
kering. Cobalah untuk minum sedikit air (seperti mencicipi) sekedar
membahasi mulut. Hal ini bisa dilakukan ketika akan masuk ke tema
pembicaraan utama sehingga suara terdengar lebih jelas, yakin dan
lantang, setelah sebelumnya Anda menyampaikan pengantar. Untuk rasa
grogi di lingkungan kerja baru, sediakan air putih di meja Anda sehingga
bisa membantu menenangkan diri.
Senyum.
Adalah hal paling sederhana dan natural yang dapat mengalirkan sensasi
positif ke seluruh tubuh Anda, selain juga untuk lingkungan. Cairkan
ketegangan dengan senyum setulus Anda bisa, untuk mengawali wawancara
kerja, menemui bos baru atau klien potensial.
Teknik visualisasi.
Teknik ini berguna untuk banyak seting, termasuk dalam sesi latihan
para atlet. Jika Anda akan melakukan presentasi, bayangkan proses
presentasi, mulai dari mengenalkan diri, berinteraksi dengan audiens,
ekspresi wajah audiens, tempat presentasi, hingga reaksi yang akan
muncul. Terus latih teknik ini hingga bayangan itu benar-benar
tervisualisasikan dalam benak Anda. Penguasaan secara mental pada tahap
awal ini akan membantu Anda untuk menenangkan dan meningkatkan
kepercayaan diri. Teknik ini dapat juga untuk wawancara kerja, memasuki
hari pertama di kantor baru, dan lainnya. Kalau terjadi reaksi di luar
bayangan Anda, setidaknya Anda telah membekali diri dengan keyakinan
diri yang cukup, karena itu, perkuat dengan informasi yang memadai dan
tepat.
Pijatan ringan.
Coba tekan dan beri pijatan ringan pada kening Anda. Teknik relaksasi
kecil ini berfungsi membawa energy dari otak depan dan pusat bicara di
otak.
Beri jeda, kontak mata, dan senyum.
Sejenak sebelum Anda berbicara atau presentasi, tarik nafas dalam,
lakukan kontak mata dan tersenyumlah. Tahap awal ini sangat membantu
tubuh untuk tenang dan memberi diri waktu untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan, baik bertemu pewawancara, atasan atau audiens presentasi.
Untuk presentasi dengan audiens banyak (lebih dari 10 orang), cobalah
untuk melakukan kontak mata dengan satu hingga dua audiens terdepan. Hal
ini secara tidak langsung mempersempit lingkup interaksi secara
imaginer, artinya, Anda membawa diri serasa melakukan dialog hanya
dengan beberapa orang. Perasaan ini membantu kita mengatasi rasa nervous
karena menjadi pusat perhatian berpuluh orang atau lebih. Lakukan hal
yang sama ketika akan menjawab pertanyaan dari audiens yang mungkin
berjarak lebih jauh dari Anda. Selamat mencoba
Sumber: http://www.mindtools.com/pages/article/PresentationNerves.html
No comments:
Post a Comment
Mohon berkomentar sesuai dengan artikel yang ada. Komentar yang berisi link yang menuju ke sebuah halaman dan mengarah ke tindakan spam akan di hapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter.